iNews Sawahlunto- Ketegangan yang terus membara di Jalur Gaza kembali mencuat setelah militer Israel mengumumkan penemuan jasad salah satu tokoh paling penting dalam struktur militer Hamas, Mohammed Sinwar. Dalam pernyataan resminya pada hari Minggu (8 Juni 2025), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa jenazah Panglima Militer Hamas itu ditemukan di dalam jaringan terowongan bawah tanah yang terletak persis di bawah sebuah rumah sakit di Gaza selatan.
Mohammed Sinwar bukanlah sosok sembarangan. Ia adalah adik dari Yahya Sinwar, pemimpin tertinggi Hamas yang dituduh sebagai otak di balik serangan mendadak ke wilayah Israel pada Oktober 2023—serangan yang menewaskan sekitar 1.200 orang, dan memicu invasi militer Israel secara besar-besaran ke Gaza.
Penemuan di Bawah Rumah Sakit Eropa Khan Younis
“Ini bukan sekadar terowongan. Kami menemukan sejumlah ruangan bawah tanah yang cukup besar, salah satunya adalah tempat kami menemukan jasad Mohammed Sinwar,” kata Defrin. “Lokasinya tepat di bawah ruang gawat darurat rumah sakit, dan ini adalah bukti nyata bagaimana Hamas menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup dan infrastruktur sipil untuk kepentingan militer mereka.”

Baca Juga : Indonesia Siap Hadapi Cina dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jasad Mohammad Shabana dan Milisi Lain Juga Ditemukan
Selain Mohammed Sinwar, tentara Israel juga mengklaim menemukan jasad Mohammad Shabana—komandan Brigade Rafah Hamas—di lokasi yang sama. Shabana dikenal sebagai salah satu pemimpin militer paling berpengaruh di selatan Gaza.
Defrin menyebutkan bahwa penemuan kedua jasad ini didukung dengan uji DNA, yang memastikan identitas mereka tanpa keraguan. Meski demikian, hingga kini belum ada tanggapan resmi dari pihak Hamas mengenai laporan tersebut.
Misi Rahasia di Tengah Reruntuhan Gaza
Perjalanan ke lokasi tersebut memperlihatkan kehancuran parah yang telah melanda Khan Younis.
Tuduhan Israel dan Protes Hamas
Israel telah lama menuduh Hamas menyembunyikan operasinya di balik fasilitas sipil, terutama rumah sakit dan sekolah.
Krisis Kemanusiaan Memburuk
Seiring dengan berlangsungnya operasi militer yang terus membesar, korban jiwa di pihak warga Palestina meningkat drastis. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
PBB telah mengeluarkan peringatan serius bahwa sekitar dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Gaza kini berada dalam ancaman kelaparan, dengan akses terhadap makanan, air bersih, dan layanan kesehatan sangat terbatas.
Pernyataan Tegas dari Militer Israel
“Kami akan membubarkan Hamas karena kami tidak bisa hidup berdampingan dengan organisasi teror ini yang berada hanya beberapa kilometer dari perbatasan kami,” tegasnya.